KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur Penulis ucapakan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Kharuni-Nya,Penulis dapat menyelesaikan makalah kasus ini. Di dalam makalah
kasus ini penulis sudah berupaya semampu penulis,namaun apabila ada kekurangan
dan kesalahan baik dari segi isi maupun bahasanya, penulis mengharapkan adanya
masukan dan saran perbaikan dankesempurnaan makalah kasus ini. Dalam hal ini
penulis mengambil judul “ANEMIA”.
Penulis
makalah kasus inin tidak lepas dari bantuan, bimbingan baik moril maupun
material dan dukungan dari berbagai pihak, maka dengan ini pengulis mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada
penulis dalam penulisan makalah kasus ini.
Akhirny
penulis berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa , semoga ilmu yang di peroleh
berguna bagi Nusa, Bangsa, dan Agama.
Tebing
Tinggi, Mei 2012-07-04
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LATAR
BELAKANG
1.2.RUANG
LINGKUP MASALAH
1.3.TUJUAN
PENULISAN
BAB
II LANDASAN TEORI
2.1.
KONSEP DASAR MEDIS
2.1.1. DEFINISI
2.1.2. ETIOLOGI
2.1.3. PATOFISIOLOGI
2.1.4. MANIFESTASI KLINIS
2.1.5. PEMERIKSAAN
2.1.6. KOMPLIKASI
2.1.7. PENATALAKSANAAN
2.2.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN/KEBIDANAN
2.2.1. PENGKAJIAN
2.2.2. DIAGNOSA KEPERAWATAN/KEBIDANAN
2.2.3. TUJUAN ( HASIL YANG DI HARAPKAN )
2.2.4. INTERVENSI/RASIONALISASI
BAB
III TINJAUAN KASUS
3.1.
PENGKAJIAN
3.2.
DIAGNOSA KEPERAWATAN/KEBIDANAN
3.3.
INTERVENSI
3.4.
IMPLEMENTASI
3.5.
EVALUASI
BAB
IV PEMBAHASAN
BAB
V PENUTUP
5.1.
KESIMPULAN
5.2.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Anemia bukan merupakan
kesatuan khas tetapi merupakan indikasi adanya suatu proses patologis primir
atau penyakit. Klasifikasi fisiologis bermanfaat dalam membagi anemia-anemia
masa kanak-kanak dan anemia golongan besar.
Walaupun hemoglobin
dalam sirkulasi menurun kapasitas angkut oksigen darah, hanya sedikit saja
gangguan terjadi hingga kadar hemoglobin menurun mencapai 7-8 gr/dl. Di bawah
kadar ini keadaan pucat pada kulit wajah dan mukosa menjadi jelas. Tetapi
akhirnya sebagai akibat anemia berat tanpa memandang penyebabnya terjadi
kelemahan, takipne,dispne ketika bergiat ,takikardia,dilatasi,dan gagal jantung
kongestif akibat anemia berat
1.2.Ruang
Lingkup Masalah
Konsep dasar medis:
1. Definisi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Manifestasi
klinis
5. Pemeriksaan
6. Komlikasi
7. Penatalaksanaan
1.3.
Tujuan Penulisan
a. Agar
kita dapat memahami tentang anemia mulai dari definisi hingga penatalaksanaan
b. Agar
kita dapat mengetahui bagaimana penerapan ilmu yang di peroleh dalam menangani
kasus Anemia
BAB II
LANDASAN
2.1. Konsep Dasar Medis
2.1.1.
Definisi
Anemia
di definisikan sebagai berkurangnya volume eritrosit dan kadar hemoglobin di
bawah batas nilai-nilai ysng di jumpai pada orang-orang sehat. Memutar daftar
nilai batas dan rata-rata hemoglobin serta hemotokrit menurut golongan
umur pada anak-anak dengan gizi baik
suatu pengkajian luas.
2.1.2.
Etiologi
Penyebab
umur dari anemia :
Ø Pendarahan
hebat
Ø Akut
( mendadak )
Ø Kecelakaan
Ø Pembedahan
Ø Persalinan
Ø Kronik
(menahun )
Ø Pendarah
hidung
Ø Wasir
Ø Kanker
dan polip di saluran pencernaan
Ø Pendarahan
menstruasi yang sangat hebat
Berkurang
nya pembentukan sel darah merah:
Kekurangan zat besi
Kekurangan vitamin B.12
Kekurangan asam folat
Kekurangan vitamin C
Penyakit kronik
Meningkatkan
penghancuran sel darah merah :
ü Pembesaran
limfa
ü Kerusakan
mekanik pada sel darah merah
ü Reaksi
auto imun terhadap sel darah merah
Hemoglobinoria
noktural paroksimal :
§ Sferositosis
herediter
§ Elliptositosis
herediter
Kekurangan
GGPD
1. Penyakit sel sabit
2. Penyakit
hemoglobin c
3. Penyakit
hemoglobin s-c
4. Penyakit
hemoglobin E
5. Thalasemia
2.1.3. Patofisiologis
a.
Anemia dan di klasifikasikan
berdasarkan, morfologi, etiologi, atau patofisiologi SDM
b. Klasifikasi
morfologi berdasarkan ukuran sel-sel makrositik berukuran lebih besar dari pada normal dan di hubungkan dengan
defesiensi vitamin B12 atau folat. Sel mikrositik berukuran lebih kecil dari
pada normal dan di hubungkan dengan defisiensi besi atau naumali genetik
konsentrasi besi mengalami penurunan
(hipokromik)
c.
Anemia difesiensi besi dapat disebabkan asupan
makanan yang tidak mencukupi absorbsi yang menurun dan manfaat yang tidak
mencukupi. Difesiensi faktor intrinsik
dapat menyebabkan penurunan absorbsi vitamin B12 ( misalnya anemia pernisiosa
). Difesiensi folat dapat di sebabkan hipertilisasi karena kehamilan , anemia
hemolik mielofibbrosis, keganasan penyakit imflamasi kronis, dialisis jangka
panjang atau pertumbuhan yang cepat. Obat-obatan dapat menyebabkan anemia
dengan menurunkan absorbsi folat ( misalanya fenitolin ) atau dengan
mempengaruhi jalur metabolisme ( misalnya metotreksat )
d. Anemia
penyakit kronis merupakan anemia hipoproliferatif yang berhubungan dengan
proses infeksi kronis , kerusakan jaringan atau kondisi yang melepaskan sitokin
proinflamasi. Patogenesis berdasarkan waktu waktu hidup SDM yang pendek.
Rusaknya respon sum-sum dan gangguan metabolisme besi
e.
Pada anemia penyakit kritis, mekanisme
pembentukan SDM dan hemoestatis berubah,karena untuk contohnya: kehamilan atau
sitokin yang dapat mengumpulkan respons eritropolesis dan mengahmbat produksi
SDM
f.
Penurunan cadangan di sumsum tulang karena
usia dapat membuat pasien lebih tua yang rentah terhadap anemia yang
menyebabkan oleh berbagai faktor minor dan penyakit yang tidak di ketahui (
misalnnya: difesiensi nutrisi ) yang secara negatif mempengaruhi eritropolesis
g. Anemia
pada anak-anak sering kali karena abnormalitas hematologi primer, resiko anemia
difesiensi besi meningkat karena pertumbuhan yang sangat cepat dan defisiensi
makanan
h. Anemia
hemolitik di sebabkan penurunan waktu hidup SDM karena distruksi pada limfa
atau sirkulasi. Etiologi yang paling umum adalah kerusakan membran SDM,
perubahan kelarutan atau stabilitas hemoglobin (misalnya sickle cell anemia dan
thalasemia) dan perubahan metabolisme intra seluler (misalnya difesiensi
glukosa G.fosfat dehidrogenase(EGDP)). Beberapa obat menyebabkan kerusakan
oksidatif langsung terhadap SDM
2.1.4. Manifestasi Klinis/ Tanda
dan Gejala
v Tanda
–tanda dan gejala tergantung pada onset
, penyebab anemia dan individu. Anemia onset akut karakteristisasi dengan
gejala kardio.tespirator seperti taki kardia, kepala terasa ringan dan sesak
nafas, anemia kronis di karakterisasi dengan rasa lelah,letih,pucat dan
hilangny skin tone. Orang dewasa normal dan mentolerasi anemia lebih baik dari
pada orang yang sudah tua
v Anemia
defisiensi besi di karakteristasi dengan rasa tidak enak pada lidah, penurunan aliran
saluran pagophagia (compul sive eating of ice)
v Anemia
defisiensi atropi mukosa gastrik. Anemia vitamin B12 di bedakan dari
abnormalitas neuro sycniatric ( misalnya mati rasa dan parestesia) yang tidak
terdapat pada pasien anemia difesiensi folat
2.1.5. Pemeriksaan
Laboratorium
: kadar hemoglobin biasanya berkisar antara 6-9 gr/dl jenis eritrosit dan kadar
hemoglobinnya dan harus periksa darah, kalau sudah akut kronis anemia langsung melakukan transfusi darah dan
perawatanya asupan gizi
2.1.6. Komplikasi
o
Anemia defisensi besi dapat di
sebabkan asupan makanan yang tidak
mencakupi absobsi yang menurun dan manfaat yang tidak mencukupi. Difesiensi
faktor intrinsik dapat menyebabkan penurunan absorsi vitamin B12
o
Anemia penyakit kronis merupakan anemia
hipoproliferatif yang berhubungan dengan proses infensi atau inflamasi kronis,
kerusakan jaringan,atau kondisi yang melepaskan sitokin proinflamasi
o
Pada anemia penyakit kritis, mekanisme
pembentukan SDM dan homoestatis berubah, karena untuk contohnya: kehamilan
darah atau sitokin yang dapat menumpulkan respon eritropolesis dan menghambat
produksi SDM
o
Anemia pada anak-anak seringkali karena
abnormalitashematologi primer, resiko anemia
defisiensi besi meningkatkan
karena pertumbuhan yang sangat cepat dabn makanan
o
Anemia hemolotik disebabkan penurunan
waktu hidup SDM karena destruksi pada limpa atau sirkulasi. Etiologi
SDM, perubahan kearutan atau stabilitashemoglobin (misalnya sickle cell anemia
dan thalasemia ) dan perubahan intar selular ( misalanya defisiensi glokos- G –
fosfat dehidrogenase (EGDP). Beberapa obat menyebabkan kerusaka oksidatif
langsung SDM
2.1.7. Penatalaksanaan
·
Bila anda merasaka gejala anemia diatas
dan orang-orang di sekeliling anda melihat anda tampak pucat dan lelah,
segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan menanyakan kebiasaan makan
anda dan obat yang sedang anda minum. Anda lalu akan mendapatkan pemeriksaan
fisik, pemeriksa darah dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menentukan
apakah terdapat anemia dan apa peneyebabnya
·
Penanganan anemia tergantung pada
penyebabnya. Bila penyebabnya adalah kekurangan zat besi,dokter akan mencari
tahu dan mengatasi penyebab kekurangan
tersebut. Suplemen zat besi dalam bentuk tablet atau sirup munkin diberikan (
bila anemia di sebabkan oleh masalah penyerapan pasca operasi gastretomi,
pemberian suplemen akan di berikan secara intramuskular atau intravenal )
·
Pemulihan biasanya berlangsung enam
hingga delapan minggu setelah penangan. Setelah anemia tertangani,anda akan
terus menerima asupan suplemen zat besi hingga beberapa bulan untuk menjaga
kondisi. Tinja anada akan berwarna hitam selama perawatan
·
Bila anemia disebabkan penyakit tertent,
satu-satunya solusi aladal menyembuhkan penyakitnya
·
Anemia kronis yang di tandai dengan
gejala parah seperti denyut jantung cepat, nafas tersengal dan pngsan mungkin
harus segera di tangani dengan transfusi darah
Pengobatan
Ø Pasien mengkomsumsi makanan yang mengndung zat
besi disarankan bagi setiap orang, terlebih bagi wanita yang menstruasi atau
sedang hamil. Zat besi yang paling mudah diserap bersumber dari daging,ayam dan
ikan. Beberapa makanan seperti sayuran,buah-buahan, sereal ( yang diperkuat zat
besi ),telur dan kacang-kacangan juga mengndung zat besi, namun lebih sulit di
cerna. Untuk mempermudah penyerapan zat besi, Anda dapat memakannya bersamaan
dengan daging,ayam atau dengan buah-buahan yang kaya vitamin C
Ø Wanita
hamil disarankan mengkomsumsi suplemen makanansesuai saran dokter, termasukyang
mengandung zat besi dan asam folat untuk mencegah anemia
Ø Mengkonsumsi
buah-buahan kaya vitamin C seperti jambu, jeruk, sirsak, pepaya dan anggur
dapat membantu tubuh menyerap zat besi
Ø Berhati-hatialah
dalam penggunaan aspirin, ibupofen dan obat anti inflamasi karena dapat
menyebabkan iritasi lambung. Bila Anda harus mengkomsumsinya, konsultasikan
dengan dokter jika Anda punya riwayat pendarahan lambung
2.2. Konsep Dasar Keperawatan/
Kebidanan
2.2.1. Pengkajian
Anemia
sebagai berkurangnya volume eritrosit dan kadar hemoglobin rendah. Pada
anak-anak berkulit hitam memiliki kadar rata-rata 0,5 gr/d. Reduksi hemoglobin
dalam sirkulasi menurun kira-kira 7-8 gr/dl
2.2.2. Diagnosa
Diagnosa
di tegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan :
o
Lemah
o
Letih
o
Lesu
o
Pucat
o
Tidak nafsu makan
o
Berat badan menurun
2.2.3.
Tujuan Atau Hasil Yang Diharapkan
Tujuan utama pengobatan terhadap pasien
anemia adalah untuk mengurangi tanda-tanda dan gejala, memperbaiki etiologi
yang mendasarinya ( misalnya : menyembuhkan substrat yang di butuhkan untuk
produksi sel darah merah dan mencegah kambuhnya anemia
2.2.4.
Intervensi
Bila anda merasakan gejala anemia di
atas dan orang-orang di sekeliling anda melihat anda tampak pucat dan lelah.
Segerahlah berkonsultasikan kepada dokter:
·
Penanganan anemia tergantung pada
penyebabnya bila karena kekurangan zat besi dalam bentuk tablet atau sirup
·
Pemulihan biasanya berlangsung enam
hinggadelapan minggu setelah penanganan setelah anemia tertangani. Anda masih
akan terus menerima asupan suplemen zat besi hingga beberapa bulan untuk
pencegahan anemia
BAB
III
TINJAUAN
KASUS
3.1. Pengkajian
Nama : Tn. Opik
Umur :
25 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :
Wiraswasta
Alamat :
Jl. Tirta Deli Tebing Tinggi
3.2.
Diagnosa
Diagnosa ditegakan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan :
v Lemas
v Letih
v Lesu
v Pucat
v Tidak
nafsu makan
v Berat
badan menurun
3.3. Intervensi
ü Berikan
suplemen zat besi dalam bentuk tablet atau sirup mungkin diberikan
ü Disarankan
mengkonsumsi buah-buahan kaya vitami C seperti, jambu,buah sirsak, pepaya, dan
anggur membantu tubuh menyerap zat besi
ü Menjalani
diet vegatarian harus dilakukan benar
ü Berhati-hatilah
dalam penggunaan asupan ibuprofen dan obat inti inflamasi karena dapat
menyebabkan iritasi lambung
3.4. Implementasi
v Suplemen
telah diberikan
Os telah
mengkonsumsi buah=buahan yang mengandung Os telah menjalani diet vegetarian
3.5. Evaluasi
a) Suplemen
zat besi dalam bentuk oral dan sirup telah di berikan
b) Telah menjalani diet vegetarian
c) Telah
mengkonsumsi buah-buahan kaya vitamin C
BAB IV
PEMBAHASAN
Yang sama ditemukan pada lapangan
praktek :
a. Pasien
telah dirawat inap
b. Pasien
diinfus
c. Kemudian
pasien telah diberikan vitamin penambahan darah dan zat besi
d. Menkonsumsi
buahan-buahan kaya vitamin C seperti jambu, jeruk, sirsak, pepaya dan anggur
dapat membantu tubuh menyerap zat besi
Sama
dengan teori ternyata tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Bahwa anemia merupakan sekelompok
gangguan yang dikarakteristikan dengan penurunan hemoglobin atau sel darah
merah (SDM ), berakibat pada penurunan
kapasitas pengangkatan O2 oleh darah. Dengan tanda-tanda dan gejala rasa lelah,
letih, vertigo, pusing,sensitif terhadap dingin, pucat dan hilngnya skin tone.
Orang dewasa normal dapat mentoleransi
anemia baik daripada orang yang sudah tua.
Penyebab
dan faktor resiko :
ü Berkurangnya
pembuntukan sel darah merah
ü Kekurangan
zat besi
ü Kekurangan
vitamin B12
ü Kekurangan
vitamin C
ü Penyakit
kronika
ü Meningkatnya
penghancuran sel darah merah
ü Pembesaran
limfa
ü Kerusakan
mekanik pada sel darah merah
ü Reaksi autoimun terhadap sel darah merah siapapun
dapat mengalami anemia
Diagnosa
-
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gangguan
dan hasil pemeriksaan mata
Pengobatan
-
Dengan pemberian suplemen zat besi baik
oral maupun dalam bentuk sirup
Pencegahan
-
Yaitu dengan mengontrol makanan kita
sehari-hari kita harus mampu memenuhi pemenuhan gizi kita terutama dalam
pemenuhan zat gizi
5.2. Saran
Anemia
merupakan sekelompok gangguan yang di karakteristikdengan penurunan hemoglobin
atau sel darah merah (SDM), berdampak pada penurunan kapasitas pengangkutan
oksigen oleh darah. Banyak kasus anemia yang berkembang yang lambat daun dapat
menggangu aktifitas seseorang menjadi tergantung . oleh karena itu kita harus
memperhatikan makanan yang kita konsumsi setiap harinya untuk memenuhi
kebutuhan zat besi
Demikianlah kasus ini saya perbuat
jika ada kekurangan saya mohon maaf. Terima kasih juga saya ucapkan kepada
dosen pembimbing kami ibu Wasiyem ,Akp,S.Pd atas bimbingannya sehingga kasus
ini dapat terselesainya.
DAFTAR PUSTAKA
Behrman,
Richard, E dan Vaughan, Dictor C “Ilmu Kes anak”
http://tamannya-hati.blogspot.com/2012/10/Tanda-Anemia-Pada-Anak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar