Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran
hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan atau hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau
tanpa bantuan (Manuaba, 1998).
Persalinan adalah proses pngeluaran
hasil konsepsi, yang mampu hidup, dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar
(Wiknjosastro, 2008).
Persalinan adalah pengeluaran produk
konsepsi yang viable melalui jalan lahir (Mochtar, 1998).
Persalinan adalah proses membuka dan
menipisnya serviks, dan janin tutun ke dalam jalan lahir (Sarwono, 2009).
Kelahiran adalah proses dimana janin
dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Sarwono, 2009).
2.KLASIFIKASI ATAU JENIS PERSALINAN
- Ada 2 klasifikasi persalinan, yaitu berdasrkan cara dan usia kehamilan.
1.Jenis
persalinan berdasarkan cara persalinan
Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut (Manuaba,
1998) :
- Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri.
- Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari
luar.
- Persalinan anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan.
2.Menurut
usia kehamilan dan berat janin yang dilahirkan.
- Abortus
- Persalinan Prematur
- Persalinan Matur
- Persalinan Postmatur (Serotinus)
3.
SEBAB-SEBAB MULAINYA PERSALINAN
- Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain dikemukakan faktor-faktor humoral, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf, dan nutrisi.
- Teori penurunan hormone
- Teori oksitosin
- Teori plasenta menjadi tua
- Teori iritasi mekanik
- Teori distensi rahim
- Teori berkurangnya nutrisi
4.
TANDA-TANDA PERSALINAN
1.Tanda
permulaan persalinan
- Lightening, pada minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul
- Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
- Susah kencing (polakisuria)
- Ada perasaan sakit di perut dan di pinggang.
- Serviks menjadi lebih lembek, mulai mendatar, dan sekresinya betambah bisa bercampur darah (bloody show).
2. Tanda
persalinan
- Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur.
- Keluar lender bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan robekan kecil pada serviks.
- Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
- Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
3. Pembagian Waktu persalinan
1. Kala I : sampai pembukaan lengkap.
2. Kala II : pengeluaran janin (lahirnya bayi).
3. Kala III : pengeluaran uri (lahirnya plasenta).
4. Kala IV : observasi 2 jam (perdarahan postpartum).
5.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PERSALINAN
1.Kekuatan mendorong janin keluar (power)
1. His
(kontraksi uterus): Sifat his yang baik adalah kontraksi simetris, fundus
dominan, terkoordinasi dan relaksasi.
2. Kontraksi
otot-otot dinding perut.
3. Kontraksi
diafragma.
4. Ligamentous
action terutama ligamentum rotundum.
2. Faktor janin (passager)
1. Sikap janin
(habitus).
2. Letak janin
(situs).
3. Presentasi.
4. Bagian
terbawah janin.
5. Posisi
janin.
3.Faktor jalan lahir (passage)
1. Bagian
keras: Tulang-tulang panggul (rangka panggul).
2. Bagian
lunak: Otot-otot, jaringan-jaringan dan ligament-ligamen.
4. Faktor
psikologi ibu
·
Ibu bersalin yang didampingi suami dan orang-orang
yang dicinyainya yang cenderung mengalami proses persalinan yang lebih lancar
dibandingkan dengan ibu bersalin yang tanpa didampingi suami atau orang-orang
yang dicintainya.
5. Faktor penolong
·
Kompetensi yang dimiliki penolong sangat bermanfaat
untuk memperlancar proses persalinan dan mencegah kematian maternal dan
neonatal.
6.KEBUTUHAN
DASAR IBU BERSALIN
- Dukungan fisik dan psikologis
- Kebutuhan makanan dan cairan
- Kebutuhan eliminasi
- Posisioning dan aktifitas
- Pengurangan rasa nyeri
Persalinan Kala 1
Persalinan kala I adalah kala
pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada
permulaan his, kla pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih
dapat berjalan-jalan. Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam
sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurve Friedmen,
diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida 2
cm/jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat
diperkirakan (Manuaba, 1998).
Tanda-tanda persalinan kala I
menurut Mochtar (2002) adalah
-Rasa sakit
adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
-Keluar
lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan kecil pada
servik.
-Terkadang
ketuban pecah dengan sendirinya.
-Servik
mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement)
Fase-fase persalinan kala I adalah sebagai berikut
(Depkes RI, 2002) :
a.Fase laten
(Asuhan persalinan dasar : 2002)
1.dimulai
sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara
kurang dari 4 cm.
2.Biasanya
berlangsung di bawah hingga 8 jam.
b. Fase
aktif
1) Frekuensi
dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat / memadai
jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama
40 detik atau lebih).
2) Servik
membuka dari 4 ke 10 cm biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih per jam
hingga pembukaan lengkap (10 cm).
3) Terjadi
penurunan bagian terbawah janin.
4) Dibagi
dalam 3 fase : (Hanif Wiknjosastro : 1998).
a). Fase
akselerasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
b). Fase
dilatasi maksimal. Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4
cm menjadi 9 cm.
c. Fase deselerasi
: pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm
menjadi lengkap
Penatalaksanaan Persalinan Kala 1
1.
Menyiapkan Kelahiran
1)
Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi
Dimanapun persalinan dan kelahiran bayi terjadi,
diperlukan hal sebagai berikut :
a) Ruangan
yang hangat dan bersih, memiliki sirkulasi udara yang baik dan terlindung dari
tiupan angin.
b) Sumber
air bersih yang mengalir untuk cuci tangan dan mandi ibu sebelum dan sesudah
melahirkan.
c) Air desinfesi
tingkat tinggi (air yang didihkan dan didinginkan) untuk membersihkan vulva dan
perineum sebelum periksa dalam selama persalinan dan membersihkan perineum ibu
setelah bayi lahir.
d) Air bersih dalam jumlah yang cukup, klorin,
deterjen, kain pembersih, kain pel dan sarung tangan karet untuk membersihkan
ruangan, lantai, perabotan, dekontaminasi dan proses peralatan.
e) Kamar
mandi yang bersih untuk kebersihan pribadi ibu dan penolong persalinan.
f) Tempat yang
lapang untuk ibu berjalan-jalan selama persalinan, melahirkan bayi dan
memberikan asuhan bagi ibu dan bayinya setelah persalinan.
g)
Penerangan yang cukup baik disiang maupun di malam hari.
h) Tempat
tidur yang bersih untuk ibu.
i) Tempat yang bersih untuk memberikan asuhan
bayi baru lahir.
j) Meja yang
bersih atau tempat tertentu untuk menaruh peralatan persalinan.
2) Menyiapkan perlengkapan, bahan dan obat yang
dibutuhkan.
Daftar perlengkapan, bahan dan obat yang dibutuhkan
untuk asuhan dasar persalinan dan kelahiran bayi adalah sebagai berikut :
a) Partus
set yang terdiri dari dua klem kelly atau dua klem kocher, gunting tali pusat,
benang tali pusat atau klem plastik, kateter nelaton, gunting episotomi, alat
pemecah selaput ketuban atau klem ½ kocher, dusa pasang sarung tangan DTT
steril, kasa atau kain kecil, gulungan kapas basah menggunakan air DTT, tabung
suntik 2 ½ atau 3 ml dengan larutan IM sekali pakai, kateter penghisap de lee
(penghisap lendir) atau bola karet yang baru dan bersih, empat kain bersih,
tiga handuk atau kain untuk mengeringkan dan menyelimuti bayi.
b) Bahan
terdiri dari partograf (halaman depan dan belakang), catatan kemajuan
persalinan atau KMS ibu hamil, kertas kosong atau formulir rujukan, pena,
termometer, pita pengukur, pinnards, fetoskop, doppler, jam yang mempunyai jarum
detik, stetoskop, tensimeter, sarung tangan pemeriksaan bersih (lima pasang),
sarung tangan DTT atau steril (lima pasang) larutan klorin atau klorin serbuk,
perlengkapan pelindung pribadi, sabun cuci tangan, deterjen, sikat kuku dan
gunting kuku, celemek plastik dan gaun oenutup, lembar plastik untuk alas
tempat tidur saat persalinan, kantong plastik, sumber air bersih yg mengalir,
wadah untuk larutan klorin, wadah untuk air DTT.
c) Peralatan
resusitasi bayi baru lahir yang terdiri dari balon resusitasi dan sungkup nomor
0 & 1, lampu sorot 60 watt.
d) Obat dan
perlengkapan untuk asuhan rutin dan penatalaksanaan/penanganan penyulit yang
terdiri dari 8 ampul oksitosin 1 ml 10 U (atau 4 ampul oksitosin 2 ml 10 U/ml),
20 ml Lidokain 1% tanpa epinefrin atau 10 Lidoksin 2% tanpa epinefrin dan air
steril atau cairan garam fisiologis (NS) untuk pengenceran, tiga botol ringer
laktat atau cairan garam fisiologis (NS) 500 ml, selang infus, dua kanula IV
nomor 16 – 18 G, dua ampul metil ergometrin maleat, dua vial larutan magnesium
sulfat 40% (25gr), enam tabung suntik (2 ½ – 3 ml) sekali pakai dengan jarum
IM, 2 tabung suntik 5 ml steril sekali pakai dengan jarum IM, satu 10 ml tabung
suntik steril sekali pakai dengan jarum IM ukuran 22 panjang 4 cm atau lebih, 10
kapsul/kaplet amoksilin/ampisilin 500 mg atau amoksilin/ampisilin IV 2 g.
e) Set jahit
yang terdiri dari 1 tabung suntik 10 ml steril sekali pakai dengan jarum IM
ukuran 22 panjang 4 cm atau lebih, pinset, pegangan jarum, 2-3 jarum jahir
tajam ukuran 9 – 11, benang chromic sekali pakai ukuran 2.0 dan 3.0, satu
pasang sarung tangan DTT atau steril, satu kain bersih.
3)
Menyiapkan Rujukan
Menkaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan
keluarganya. Jika perlu dirujuk disiapkan dan disertakan dokumentasi tertulis
semua asuhan dan perawatan dan hasil penilaian yang telah dilakukan untuk
dibawa ke fasilitas rujukan.
4)
Memberikan Asuhan Sayang Ibu
Asuhan sayang ibu selama persalinan termasuk,
memberikan dukungan emosional, membantu pengaturan posisi, memberikan cairan
dan nutrisi, keleluasaan ke kamar mandi secara teratur, pencegahan infeksi.
2.
Pemeriksaan Fisik
Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk menilai
kesehatan dan kenyamanan fisik ibu dan bayinya. Langkah yang dilakukan sebelum
pemeriksaan fisik terdiri dari mencuci tangan sebelum pemeriksaan, bersikap
lemah lembut dan sopan serta menentramkan, meminta ibu untuk mengosongkan
kandung kemih, menilai kesehatan ibu secara umum, menilai tanda-tanda vital
ibu.
Pemeriksaan yang harus dilakukan
meliputi :
1) Pemeriksaan
abdomen bertujuan untuk menentukan tinggi fundus, memantau kontraksi uterus,
memantau denyut jantung janin, menentukan presentasi dan menentukan penurunan
bagian terbawah janin.
Gambar 1 Menentukan tinggi fundus
Gambar 2 Kepala sudah turun 2/5
Gambar 3 Kepala masih diatas pintu atas panggul = 5/5
Gambar 4 Kepala masih dapat diraba dengan 2 jari
diatas pintu atas panggul
Gambar 5 Kepala masih dapat diraba dengan 5 jari
diatas pintu atas panggul
Pemeriksaan dalam yang dilakukan
dengan langkah, menutupi badan ibu, minta ibu berbaring terlentang, menggunakan
sarung tangan DTT atau steril, menggunakan kas gulung atau kapas dicelupkan air
DTT atau anti septik, memeriksa genitalia eksterna, menilai cairan vagina,
memiisahkan labia dengan jari manis, menilai vagina, menilai pembukaan &
penipisan serviks, memastikan plasenta dan bagian2 kecil tdk teraba, menilai
penurunan janin, jika kepala dapat dipalpasi menilai apakah kepala janin sesesuai
dengan jalan lahir, jika pemeriksaan sudah lengkap keluarkan jari pemeriksa
dengan hati-hatin, cuci kedua tangan dan segera keringkan, membantu ibu
mengambil posisi yg nyaman dan menjelaskan hasil pemeriksaan ke ibu &
keluarga.
Memberikan asuhan persalinan pada kala 1
1. perubahan fisiologis dan psikologis pada kala 1
- perubahan fiologis
beberapa
perubahan yang terjadi pada masa persalinan,
yaitu:
1. Tekanan Darah
TD meningkat, sistolik rata-rata naik 10-20mmHg, diastolik 5-10mmHg, antara
kontraksi TD normal. rasa sakit, cemas, dapat meningkatkan TD
2. Metabolisme
Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob akan meningkat secara berangsur
disebabkan oleh kecemasan dan aktivitas otot skeletal. peningkatan ini ditandai
adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak output, pernafasan dan
cairan
yanghilang.
3. Suhu tubuh
suhu tubuh sedikit meningkat (tidak lebih dari 0,5-1C) karena peningkatan
metabolisme terutama selama dan segera setelah persalinan.
4.
Detak jantung
Detak jantung akan meningkat cepat selama kontraksi
berkaitan juga dengan peningkatan metabolisme. sedangkan antara kontraksi detak
jantung mengalami peningkatan sedikit dibanding sebelum persalinan.
5.
Pernafasan Terjadi
peningkatan laju pernafasan berhubungan dengan peningkatan metabolisme.
hipeventilasi yang lama dapat menyebabkan alkalosis.
6.
Perubahan pada
ginjal
Poliuri(jumlah
urin lebih dari normal) sering terjadi selama persalinan, disebabkan oleh
peningkatan kardiak output, peningkatan filtrasi glomerulus dan peningkatan
aliran plasma ginjal. proteinuria dianggap gejala normal selama persalinan
7.
Perubahan
Gastro Intestinal (GI)
Motilitas lambung dan absorbsi makanan padat
secara substansial berkurang banyak selama persalian. pengeluaran getah lambung
berkurang, menyebabkan aktivitas pencernaan hampir berhenti dan pengosongan
lambung menjadi lambat. cairan tidak berpengaruh dan meninggalkan perut dalam
tempo yang biasa. mual dan muntah sering terjadi sampai akhir kala
I
8.
Perubahan
Hematologi
Hemoglobin meningkat sampai
1,2 gram/100ml selama persalianan dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum
persalinan sehari setelah pasca persalinan kecuali pada perdarahan postpartum
2. Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis pada kala I dipengaruhi oleh:
- pengalaman sebelumnya
- kesiapan emosi
- persiapan menghadapi persalinan (fisik, mental, materi dsb)
- support sistem
- lingkungan
- mekanisme koping
- kultur
- sikap terhadap kehamilan
masalah psikologis yang mungkin terjadi :
# kecemasan menghadapi persalinan
intervensinya: kaji tingkat pengetahuan, beri
informasi tentang proses persalinan dan pertolongan persalinan yang akan
dilakukan, informed consent
# kemampuan mengontrol diri menurun (pada kala I
fase aktif)
intervensinya: berikan support emosi dan fisik,
libatkan keluarga (suami) untuk selalu mendampingi selama proses persalinan
berlangsung
intervensinya: kaji penyebab kecemasan, orientasikan ibu terhadap
lingkungan , pantau tanda vital (tekanan darah dan nadi), ajarkan teknik2 relaksasi,
pengaturan nafas untuk memfasilitasi rasa nyeri akibat kontraksi uterus
# kurang pengetahuan tentang proses persalinan
intervensinya: kaji tingkat pengetahuan, beri informasi tentang proses
persalinan dan pertolongan persalinan yang akan dilakukan, informed consent
# kemampuan mengontrol diri menurun (pada kala I fase aktif)
intervensinya: berikan support emosi dan fisik, libatkan keluarga (suami)
untuk selalu mendampingi selama proses persalinan berlangsung
b. Kala II (pengeluaran)
Menurut Winkjosastro (2002), di
mulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Pada primigravida
berlangsung 2 jam dan pada multigravida berlangsung 1 jam.
Pada kala pengluaran, his
terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira – kira 2 -3 menit sekali. Kepala
janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada otot – otot
dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Karena tekanan
pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air bersih, dengan tanda anus
terbuka.
Pada waktu his, kepala janin mulai
kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan maksimal
kepala janin di lahirkan dengan suboksiput di bawah simpisis dan dahi, muka,
dagu melewati perineum. Setelah his istriadat sebentar, maka his akan mulai
lagi untuk meneluarkan anggota badan bayi.
c. Kala III (pelepasan uri)
Kala III adalah waktu untuk
pelepasan dan pengluaran uri (mochtar, 1998). Di mulai segera setelah bayi baru
lahir samapi lahirnya plasenta ysng berlangsung tidak lebih dari 30 menit
(saifudin, 2001)
1) Tanda dan gejala kala III
Menurut depkes RI
(2004) tanda dan gejala kala III adalah : perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri, tali pusat memanjang,
semburan darah tiba – tiba.
2) Fase – fase dalam pengluaran uri (kala
III)
Menurut Mochtar (1998)
fase – fase dalam pengluaran uri meliputi :
a) Fase pelepasan uri
Cara lepasnya luri ada
beberapa macam, yaitu :
(1) Schultze : lepasnya seperti kita menutup
payung , cara ini paling sering terjadi (80%). Yang lepas duluan adalah bagian
tengah, kemudian seluruhnya.
(2) Duncan : lepasnya uri mulai dari pinggir,
uri lahir akan mengalir keluar antara
selaput ketuban pinggir plasenta.
b) Fase pengeluaran uri
Perasat – perasat untuk
mengetahui lepasnya uri, antara lain :
(1) Kustner, dengan meletakkan tangan disertai
tekanan pada atas simfisis, tali pusat di tegangkan maka bila tali pusat masuk
(belum lepas), jika diam atau maju ( sudah lepas).
(2) Klein, saat ada his, rahim kita dorong
sedikit, bila tali pusat kembali ( belum lepas), diam atau turun ( sudah
lepas).
(3) Strassman, tegangkan tali pusat dan ketok
fundus bila tali pusat bergetar (belum lepas), tidak bergetar (sudah lepas),
rahim menonjol di atas simfisis, tali pusat bertambah panjang, rahim bundar dan
keras, semburan darah secara tiba – tiba.
d. Kala IV ( obsevasi )
Menurut Saifudin (2002), kala IV dimulai
dari saat lahirnya plasena sampai 2 jam pertama post partum.
Observasi yang di
lkukan pada kala IV adalah :
1) Tingkatk kesadaran
2) Pemeriksaan tanda – tanda vital, tekanan
darah, nadi dan pernafasan
3) Kontraksi uterus
4) Perdarahan : dikatakan normal jika tidak
melebihi 500 cc.
Ø Asuhan
kala IV
Menurut depkes RI
(2008) pemantauan pada kala IV meliputi :
1. 1 jam pertama setiap 15 menit yang di
nilai yaitu :
Ø Tekanan darah
Ø Nadi
Ø Suhu
Ø Tinggi fundus uteri
Ø Kontraksi uterus
Ø Kandungan kemih
Ø Perdarahan
2. 1 jam kedua setiap 30 menit yang di nilai
yaitu :
Ø Tekanan darah
Ø Nadi
Ø Suhu
Ø Tinggi fundus uteri
Ø Kontraksi uterus
Ø Kandungan kemih
Ø Perdarahan
E. Mekanisme Persalinan Normal
Menurut Manuaba (1999)
gerakan – gerakan janin dalam persalinan adalah
sebagi berikut :
a. Engagement ( masuknya kepala ) : kepala
janin berfiksir pada pintu atas panggul.
b. Descent ( penurunan )
Penurunan di laksanakan
oleh satu / lebih.
1) Tekanan cairan amnion
2) Tekanan langsung fundus pada bokong
kontraksi otot abdomen.
3) Ekstensi dan penelusuran badan janin.
4) Kekuatan mengejan.
c. Fleksion (fleksi)
Fleksi di sebabkan
karena anak di dorong maju dan ada tekanan pada PAP, serviks, dinding panggul
atau dasar panggul. Pada fleksi ukuran kepala yang melalui jalan lahir kecil,
karena diameter fronto occopito di gantikan diameter sub occipito.
d. Internal rotation ( rotasi dalam)
Pada waktu terjadi
pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari janin
memutar ke depan ke bawah simfisis ( UUK berputar ke depan sehingga dari dasar
panggul UUK di bawah simfisis)
e. Extensition ( ekstensi )
Ubun – ubun kecil (UUK)
di bawah simfisis maka sub occiput
sebagai hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi ( ekstensi ).
f. External rotation (rotasi luar)
Gerakan sesudah
defleksi untuk menyesuaikan kedudukan kapala denga punggung anak.
g. Expulsion ( ekspusi ) : terjadi kelahiran
bayi seluruhnya.
REFERENSI
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.html#ixzz29XOGYr1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar