Rabu, 24 April 2013

ASKEB 1

Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 1998).
Persalinan adalah proses pngeluaran hasil konsepsi, yang mampu hidup, dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar (Wiknjosastro, 2008).
Persalinan adalah pengeluaran produk konsepsi yang viable melalui jalan lahir (Mochtar, 1998).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin tutun ke dalam jalan lahir (Sarwono, 2009).
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Sarwono, 2009).
2.KLASIFIKASI ATAU JENIS PERSALINAN                                       
  • Ada 2 klasifikasi persalinan, yaitu berdasrkan cara dan usia kehamilan.
1.Jenis persalinan berdasarkan cara persalinan
Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut (Manuaba, 1998) :
- Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
- Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
- Persalinan anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan.
2.Menurut usia kehamilan dan berat janin yang dilahirkan.
  1. Abortus
  2. Persalinan Prematur
  3. Persalinan Matur
  4. Persalinan Postmatur (Serotinus)
3. SEBAB-SEBAB MULAINYA PERSALINAN
  • Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain dikemukakan faktor-faktor humoral, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf, dan nutrisi.
  1. Teori penurunan hormone
  2. Teori oksitosin
  3. Teori plasenta menjadi tua
  4. Teori iritasi mekanik
  5. Teori distensi rahim
  6. Teori berkurangnya nutrisi





4. TANDA-TANDA PERSALINAN 

1.Tanda permulaan persalinan
  1. Lightening, pada minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul
  2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
  3. Susah kencing (polakisuria)
  4. Ada perasaan sakit di perut dan di pinggang.
  5. Serviks menjadi lebih lembek, mulai mendatar, dan sekresinya betambah bisa bercampur darah (bloody show).
2. Tanda persalinan
  1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur.
  2. Keluar lender bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan robekan kecil pada serviks.
  3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
  4. Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
3. Pembagian Waktu persalinan
1. Kala I : sampai pembukaan lengkap.
2. Kala II : pengeluaran janin (lahirnya bayi).
3. Kala III : pengeluaran uri (lahirnya plasenta).
4. Kala IV : observasi 2 jam (perdarahan postpartum).
5. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PERSALINAN

1.Kekuatan mendorong janin keluar (power)
1.      His (kontraksi uterus): Sifat his yang baik adalah kontraksi simetris, fundus dominan, terkoordinasi dan relaksasi.
2.      Kontraksi otot-otot dinding perut.
3.      Kontraksi diafragma.
4.      Ligamentous action terutama ligamentum rotundum.
2. Faktor janin (passager)
1.      Sikap janin (habitus).
2.      Letak janin (situs).
3.      Presentasi.
4.      Bagian terbawah janin.
5.      Posisi janin.
3.Faktor jalan lahir (passage)
1.      Bagian keras: Tulang-tulang panggul (rangka panggul).
2.      Bagian lunak: Otot-otot, jaringan-jaringan dan ligament-ligamen.
4. Faktor psikologi ibu
·         Ibu bersalin yang didampingi suami dan orang-orang yang dicinyainya yang cenderung mengalami proses persalinan yang lebih lancar dibandingkan dengan ibu bersalin yang tanpa didampingi suami atau orang-orang yang dicintainya.
5. Faktor penolong
·         Kompetensi yang dimiliki penolong sangat bermanfaat untuk memperlancar proses persalinan dan mencegah kematian maternal dan neonatal.

6.KEBUTUHAN DASAR IBU BERSALIN
  1. Dukungan fisik dan psikologis
  2. Kebutuhan makanan dan cairan
  3. Kebutuhan eliminasi
  4. Posisioning dan aktifitas
  5. Pengurangan rasa nyeri

Persalinan Kala 1
Persalinan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kla pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan-jalan. Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurve Friedmen, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida 2 cm/jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan (Manuaba, 1998).

Tanda-tanda persalinan kala I menurut Mochtar (2002) adalah
-Rasa sakit adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
-Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan kecil pada servik.
-Terkadang ketuban pecah dengan sendirinya.
-Servik mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement)
Fase-fase persalinan kala I adalah sebagai berikut (Depkes RI, 2002) :
a.Fase laten (Asuhan persalinan dasar : 2002)
1.dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara kurang dari 4 cm.
2.Biasanya berlangsung di bawah hingga 8 jam.
b. Fase aktif
1) Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat / memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih).
2) Servik membuka dari 4 ke 10 cm biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih per jam hingga pembukaan lengkap (10 cm).
3) Terjadi penurunan bagian terbawah janin.

4) Dibagi dalam 3 fase : (Hanif Wiknjosastro : 1998).
a). Fase akselerasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
b). Fase dilatasi maksimal. Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
c. Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap
Penatalaksanaan Persalinan Kala 1
1. Menyiapkan Kelahiran
1) Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi
Dimanapun persalinan dan kelahiran bayi terjadi, diperlukan hal sebagai berikut :
a) Ruangan yang hangat dan bersih, memiliki sirkulasi udara yang baik dan terlindung dari tiupan angin.
b) Sumber air bersih yang mengalir untuk cuci tangan dan mandi ibu sebelum dan sesudah melahirkan.
c) Air desinfesi tingkat tinggi (air yang didihkan dan didinginkan) untuk membersihkan vulva dan perineum sebelum periksa dalam selama persalinan dan membersihkan perineum ibu setelah bayi lahir.
 d) Air bersih dalam jumlah yang cukup, klorin, deterjen, kain pembersih, kain pel dan sarung tangan karet untuk membersihkan ruangan, lantai, perabotan, dekontaminasi dan proses peralatan.
e) Kamar mandi yang bersih untuk kebersihan pribadi ibu dan penolong persalinan.
 f) Tempat yang lapang untuk ibu berjalan-jalan selama persalinan, melahirkan bayi dan memberikan asuhan bagi ibu dan bayinya setelah persalinan.
g) Penerangan yang cukup baik disiang maupun di malam hari.
h) Tempat tidur yang bersih untuk ibu.
 i) Tempat yang bersih untuk memberikan asuhan bayi baru lahir.
j) Meja yang bersih atau tempat tertentu untuk menaruh peralatan persalinan.
2)  Menyiapkan perlengkapan, bahan dan obat yang dibutuhkan.
Daftar perlengkapan, bahan dan obat yang dibutuhkan untuk asuhan dasar persalinan dan kelahiran bayi adalah sebagai berikut :
a) Partus set yang terdiri dari dua klem kelly atau dua klem kocher, gunting tali pusat, benang tali pusat atau klem plastik, kateter nelaton, gunting episotomi, alat pemecah selaput ketuban atau klem ½ kocher, dusa pasang sarung tangan DTT steril, kasa atau kain kecil, gulungan kapas basah menggunakan air DTT, tabung suntik 2 ½ atau 3 ml dengan larutan IM sekali pakai, kateter penghisap de lee (penghisap lendir) atau bola karet yang baru dan bersih, empat kain bersih, tiga handuk atau kain untuk mengeringkan dan menyelimuti bayi.
b) Bahan terdiri dari partograf (halaman depan dan belakang), catatan kemajuan persalinan atau KMS ibu hamil, kertas kosong atau formulir rujukan, pena, termometer, pita pengukur, pinnards, fetoskop, doppler, jam yang mempunyai jarum detik, stetoskop, tensimeter, sarung tangan pemeriksaan bersih (lima pasang), sarung tangan DTT atau steril (lima pasang) larutan klorin atau klorin serbuk, perlengkapan pelindung pribadi, sabun cuci tangan, deterjen, sikat kuku dan gunting kuku, celemek plastik dan gaun oenutup, lembar plastik untuk alas tempat tidur saat persalinan, kantong plastik, sumber air bersih yg mengalir, wadah untuk larutan klorin, wadah untuk air DTT.
c) Peralatan resusitasi bayi baru lahir yang terdiri dari balon resusitasi dan sungkup nomor 0 & 1, lampu sorot 60 watt.
d) Obat dan perlengkapan untuk asuhan rutin dan penatalaksanaan/penanganan penyulit yang terdiri dari 8 ampul oksitosin 1 ml 10 U (atau 4 ampul oksitosin 2 ml 10 U/ml), 20 ml Lidokain 1% tanpa epinefrin atau 10 Lidoksin 2% tanpa epinefrin dan air steril atau cairan garam fisiologis (NS) untuk pengenceran, tiga botol ringer laktat atau cairan garam fisiologis (NS) 500 ml, selang infus, dua kanula IV nomor 16 – 18 G, dua ampul metil ergometrin maleat, dua vial larutan magnesium sulfat 40% (25gr), enam tabung suntik (2 ½ – 3 ml) sekali pakai dengan jarum IM, 2 tabung suntik 5 ml steril sekali pakai dengan jarum IM, satu 10 ml tabung suntik steril sekali pakai dengan jarum IM ukuran 22 panjang 4 cm atau lebih, 10 kapsul/kaplet amoksilin/ampisilin 500 mg atau amoksilin/ampisilin IV 2 g.
e) Set jahit yang terdiri dari 1 tabung suntik 10 ml steril sekali pakai dengan jarum IM ukuran 22 panjang 4 cm atau lebih, pinset, pegangan jarum, 2-3 jarum jahir tajam ukuran 9 – 11, benang chromic sekali pakai ukuran 2.0 dan 3.0, satu pasang sarung tangan DTT atau steril, satu kain bersih.
3) Menyiapkan Rujukan
Menkaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarganya. Jika perlu dirujuk disiapkan dan disertakan dokumentasi tertulis semua asuhan dan perawatan dan hasil penilaian yang telah dilakukan untuk dibawa ke fasilitas rujukan.
4) Memberikan Asuhan Sayang Ibu
Asuhan sayang ibu selama persalinan termasuk, memberikan dukungan emosional, membantu pengaturan posisi, memberikan cairan dan nutrisi, keleluasaan ke kamar mandi secara teratur, pencegahan infeksi.
2. Pemeriksaan Fisik
Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk menilai kesehatan dan kenyamanan fisik ibu dan bayinya. Langkah yang dilakukan sebelum pemeriksaan fisik terdiri dari mencuci tangan sebelum pemeriksaan, bersikap lemah lembut dan sopan serta menentramkan, meminta ibu untuk mengosongkan kandung kemih, menilai kesehatan ibu secara umum, menilai tanda-tanda vital ibu.
Pemeriksaan yang harus dilakukan meliputi :
1) Pemeriksaan abdomen bertujuan untuk menentukan tinggi fundus, memantau kontraksi uterus, memantau denyut jantung janin, menentukan presentasi dan menentukan penurunan bagian terbawah janin. 
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/per1.gif?w=300&h=201
Gambar 1 Menentukan tinggi fundus

http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/per2.gif?w=280&h=300
Gambar 2 Kepala sudah turun 2/5

http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/per3.gif?w=289&h=300
Gambar 3 Kepala masih diatas pintu atas panggul = 5/5
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/per4.gif?w=280&h=300
Gambar 4 Kepala masih dapat diraba dengan 2 jari diatas pintu atas panggul

http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/per5.gif?w=289&h=300
Gambar 5 Kepala masih dapat diraba dengan 5 jari diatas pintu atas panggul


Pemeriksaan dalam yang dilakukan dengan langkah, menutupi badan ibu, minta ibu berbaring terlentang, menggunakan sarung tangan DTT atau steril, menggunakan kas gulung atau kapas dicelupkan air DTT atau anti septik, memeriksa genitalia eksterna, menilai cairan vagina, memiisahkan labia dengan jari manis, menilai vagina, menilai pembukaan & penipisan serviks, memastikan plasenta dan bagian2 kecil tdk teraba, menilai penurunan janin, jika kepala dapat dipalpasi menilai apakah kepala janin sesesuai dengan jalan lahir, jika pemeriksaan sudah lengkap keluarkan jari pemeriksa dengan hati-hatin, cuci kedua tangan dan segera keringkan, membantu ibu mengambil posisi yg nyaman dan menjelaskan hasil pemeriksaan ke ibu & keluarga.
Memberikan asuhan persalinan pada kala 1
1. perubahan fisiologis dan psikologis pada kala 1
  • perubahan fiologis
       beberapa perubahan yang terjadi pada masa persalinan, yaitu:                                                                                     
1.      Tekanan Darah                                                                                                                    TD meningkat, sistolik rata-rata naik 10-20mmHg, diastolik 5-10mmHg, antara kontraksi TD normal. rasa sakit, cemas, dapat meningkatkan TD                        


2.      Metabolisme                                                                                                               Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob akan meningkat secara berangsur disebabkan oleh kecemasan dan aktivitas otot skeletal. peningkatan ini ditandai adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak output, pernafasan dan cairan yanghilang.                                                                                                    
3.      Suhu tubuh                                                                                                                        suhu tubuh sedikit meningkat (tidak lebih dari 0,5-1C) karena peningkatan metabolisme terutama selama dan segera setelah persalinan.
4.      Detak jantung
Detak jantung akan meningkat cepat selama kontraksi berkaitan juga dengan peningkatan metabolisme. sedangkan antara kontraksi detak jantung mengalami peningkatan sedikit dibanding sebelum persalinan.
5.       Pernafasan                                                                                                         Terjadi peningkatan laju pernafasan berhubungan dengan peningkatan metabolisme. hipeventilasi yang lama dapat menyebabkan alkalosis.                         
6.      Perubahan pada ginjal
 Poliuri(jumlah urin lebih dari normal) sering terjadi selama persalinan, disebabkan oleh peningkatan kardiak output, peningkatan filtrasi glomerulus dan peningkatan aliran plasma ginjal. proteinuria dianggap gejala normal selama persalinan


7.      Perubahan Gastro Intestinal (GI)                                                                                        
 Motilitas lambung dan absorbsi makanan padat secara substansial berkurang banyak selama persalian. pengeluaran getah lambung berkurang, menyebabkan aktivitas pencernaan hampir berhenti dan pengosongan lambung menjadi lambat. cairan tidak berpengaruh dan meninggalkan perut dalam tempo yang biasa. mual dan muntah sering terjadi sampai akhir kala I                            
8.      Perubahan Hematologi
Hemoglobin meningkat sampai 1,2 gram/100ml selama persalianan dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan sehari setelah pasca persalinan kecuali pada perdarahan postpartum
 2. Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis pada kala I dipengaruhi oleh:
  • pengalaman sebelumnya
  • kesiapan emosi
  • persiapan menghadapi persalinan (fisik, mental, materi dsb)
  • support sistem
  • lingkungan
  • mekanisme koping
  • kultur
  • sikap terhadap kehamilan

masalah psikologis yang mungkin terjadi :
# kecemasan menghadapi persalinan
intervensinya: kaji tingkat pengetahuan, beri informasi tentang proses persalinan dan pertolongan persalinan yang akan dilakukan, informed consent
# kemampuan mengontrol diri menurun (pada kala I fase aktif)
intervensinya: berikan support emosi dan fisik, libatkan keluarga (suami) untuk selalu mendampingi selama proses persalinan berlangsung
intervensinya: kaji penyebab kecemasan, orientasikan ibu terhadap lingkungan , pantau tanda vital (tekanan darah dan nadi), ajarkan teknik2 relaksasi, pengaturan nafas untuk memfasilitasi rasa nyeri akibat kontraksi uterus
# kurang pengetahuan tentang proses persalinan
intervensinya: kaji tingkat pengetahuan, beri informasi tentang proses persalinan dan pertolongan persalinan yang akan dilakukan, informed consent
# kemampuan mengontrol diri menurun (pada kala I fase aktif)
intervensinya: berikan support emosi dan fisik, libatkan keluarga (suami) untuk selalu mendampingi selama proses persalinan berlangsung



b.   Kala II (pengeluaran)
            Menurut Winkjosastro (2002), di mulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Pada primigravida berlangsung 2 jam dan pada multigravida berlangsung 1 jam.
            Pada kala pengluaran, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira – kira 2 -3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada otot – otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air bersih, dengan tanda anus terbuka.
            Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan maksimal kepala janin di lahirkan dengan suboksiput di bawah simpisis dan dahi, muka, dagu melewati perineum. Setelah his istriadat sebentar, maka his akan mulai lagi untuk meneluarkan anggota badan bayi.
c.    Kala III (pelepasan uri)
                 Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengluaran uri (mochtar, 1998). Di mulai segera setelah bayi baru lahir samapi lahirnya plasenta ysng berlangsung tidak lebih dari 30 menit (saifudin, 2001)
1)      Tanda dan gejala kala III
Menurut depkes RI (2004) tanda dan gejala kala III adalah : perubahan bentuk dan   tinggi fundus uteri, tali pusat memanjang, semburan darah tiba – tiba.



2)      Fase – fase dalam pengluaran uri (kala III)
Menurut Mochtar (1998) fase – fase dalam pengluaran uri meliputi :
a)      Fase pelepasan uri
Cara lepasnya luri ada beberapa macam, yaitu :
(1)   Schultze : lepasnya seperti kita menutup payung , cara ini paling sering terjadi (80%). Yang lepas duluan adalah bagian tengah, kemudian seluruhnya.
(2)   Duncan : lepasnya uri mulai dari pinggir, uri  lahir akan mengalir keluar antara selaput ketuban pinggir plasenta.
b)      Fase pengeluaran uri
Perasat – perasat untuk mengetahui lepasnya uri, antara lain :
(1)   Kustner, dengan meletakkan tangan disertai tekanan pada atas simfisis, tali pusat di tegangkan maka bila tali pusat masuk (belum lepas), jika diam atau maju ( sudah lepas).
(2)   Klein, saat ada his, rahim kita dorong sedikit, bila tali pusat kembali ( belum lepas), diam atau turun ( sudah lepas).
(3)   Strassman, tegangkan tali pusat dan ketok fundus bila tali pusat bergetar (belum lepas), tidak bergetar (sudah lepas), rahim menonjol di atas simfisis, tali pusat bertambah panjang, rahim bundar dan keras, semburan darah secara tiba – tiba.



d.    Kala IV ( obsevasi )
      Menurut Saifudin (2002), kala IV dimulai dari saat lahirnya plasena sampai 2 jam pertama post partum.
Observasi yang di lkukan pada kala IV adalah :
1)      Tingkatk kesadaran
2)      Pemeriksaan tanda – tanda vital, tekanan darah, nadi dan pernafasan
3)      Kontraksi uterus
4)      Perdarahan : dikatakan normal jika tidak melebihi 500 cc.
Ø  Asuhan kala IV
Menurut depkes RI (2008) pemantauan pada kala IV meliputi :
1.      1 jam pertama setiap 15 menit yang di nilai yaitu :

Ø  Tekanan darah
Ø  Nadi
Ø  Suhu
Ø  Tinggi fundus uteri
Ø  Kontraksi uterus
Ø  Kandungan kemih
Ø  Perdarahan                





2.      1 jam kedua setiap 30 menit yang di nilai yaitu :

Ø  Tekanan darah
Ø  Nadi
Ø  Suhu
Ø  Tinggi fundus uteri
Ø  Kontraksi uterus
Ø  Kandungan kemih                                         
Ø  Perdarahan

E.        Mekanisme Persalinan Normal
Menurut Manuaba (1999) gerakan – gerakan janin dalam persalinan adalah  sebagi berikut :
a.       Engagement ( masuknya kepala ) : kepala janin berfiksir pada pintu atas panggul.
b.      Descent ( penurunan )
Penurunan di laksanakan oleh satu / lebih.
1)      Tekanan cairan amnion
2)      Tekanan langsung fundus pada bokong kontraksi otot abdomen.
3)      Ekstensi dan penelusuran badan janin.
4)      Kekuatan mengejan.
c.       Fleksion (fleksi)
Fleksi di sebabkan karena anak di dorong maju dan ada tekanan pada PAP, serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Pada fleksi ukuran kepala yang melalui jalan lahir kecil, karena diameter fronto occopito di gantikan diameter sub occipito.

d.      Internal rotation ( rotasi dalam)
Pada waktu terjadi pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari janin memutar ke depan ke bawah simfisis ( UUK berputar ke depan sehingga dari dasar panggul UUK di bawah simfisis)
e.       Extensition ( ekstensi )
Ubun – ubun kecil (UUK) di bawah simfisis  maka sub occiput sebagai hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi ( ekstensi ).
f.       External rotation (rotasi luar)
Gerakan sesudah defleksi untuk menyesuaikan kedudukan kapala denga punggung anak.
g.      Expulsion ( ekspusi ) : terjadi kelahiran bayi seluruhnya.









REFERENSI
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.html#ixzz29XOGYr1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar